Selain isu tersebut, hingga kini menurut Romahurmuziy masih ada pihak-pihak yang menginginkan bahwa Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disatukan.
Berbagai alasan dikemukakan, di mana Prabowo sudah beberapa kali maju dalam kontestasi Pilpres, di mana di satu sisi PDIP merupakan partai besar inkumben, dan juga pemenang pemilu.
Dorongan ke arah sana, dikatakan Romy, masih terus dilakukan.
Pertimbangan dengan mengusung dua capres saja juga dikatakan memiliki alasan tertentu. Salah satunya, dengan menduetkan Ganjar-Prabowo, maka minimal akan ada penghematan anggaran.
"Itu manfaatnya untuk pelaksanaan pemilu, jadi tak perlu dua putaran," katanya.
Hal lain yang turut bisa menjadi pertimbangan, yakni upaya mereduksi energi bangsa yang berlebihan. Sebab jika pemilu terjadi dalam dua kali putaran, maka proses pertempuran juga akan terjadi dua kali.
"Dan terakhir, dengan dua pasang jadi ada waktu mempersiapkan lebih lama pemerintahan berikutnya," kata Romy.
Sumber: poskota
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi
Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra
Momen Prabowo Tanya Budi Arie, PSI atau Gerindra Kau?