Atas dasar itu, menurut Hensat, pidato Jokowi tersebut menjadi sangat ironis.
“Kam lucu, 81 juta orang belum punya rumah, tapi malah tawarkan WN Singapura properti di IKN. Jangan-jangan, ujungnya malah properti dan lahan di IKN dimiliki asing. Sementara masyarakat masih terus berjuang sendiri untuk memiliki hunian yang bahkan paling sederhana,” kata Dosen Universitas Paramadina ini.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, angka backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta.
Berkenaan dengan hal itu, Hensat justru mengkhawatirkan nasib gen milenial dan Z di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan hunian, sementara perumahan di IKN sibuk ditawarkan ke warga asing.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati