NARASIBARU.COM -Politikus Golkar, Andi Sinulingga menyoroti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menyebut hasil survei memang bisa dipesan.
Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, loyalis Anies Baswedan ini menyebut bahwa hal itu seakan jadi pemahaman terkait kredibilitas lembaga survei yang menurutnya terpuruk.
"Bisa dipahami kenapa kredibilitas lembaga survey terpuruk," ujar Andi Sinulingga dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @AndiSinulingga, Sabtu (10/6).
Lanjut, Andi Sinulingga juga menyebutkan bahwa survei sudah jadi bisnis yang besar, apalagi pasarnya itu dari ambisi politisi-politisi.
"Survey dah jadi bisnis gede, pasarnya adalah ambisi para politisi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi Sinulingga bahkan mengungkap bahwa politisi bisa siap membayar demi citranya.
"Politisi siap bayar mahal demi citra diri, duit enteng, bisa korupsi. Surveyor itu pedagang, jual jasa konsultan juga, kadang jadi pengamat, semua di borongnya," tandas Andi Sinulingga.
Sementara itu, Cak Imin juga mengungkap alasan hasil berbagai survei berbeda-beda. Menurutnya, sudut pandang pertanyaan petugas survei menjadi faktor penentu.
Kemudian, Cak Imin pun menegaskan bahwa terkait 'pesanan' itu bisa tergantung dari perspektif pertanyaannya.
"Kenapa hasil survei selalu berbeda-beda? Jawabannya tergantung dari sisi mana pertanyaan yang disampaikan ke responden. Apa bisa pesan hasilnya? Ya pasti bisa, tergantung perspektif pertanyaannya," kata Cak Imin melalui akun Twitter @cakiminow.
"Itu pun juga masih tergantung 1 hal lagi; moralitas dan integritas lembaga surveinya. Gitu aja kok ribut!," imbuhnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi
Ini 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik, Abdul Muti Peringkat Pertama
Anggota DPR Kritik Dedi Mulyadi: Tak Semua Problem Harus Diselesaikan Tentara!
Lampu Hijau! Menhan Sjafrie Soal Usulan Forum Purnawirawan TNI Makzulkan Gibran: Kami Kaji Lebih Mendalam Lagi