Pedagang tidak membuka lapak di pasar relokasi, karena ada yang berjualan di pasar relokasi Ijogading pada pagi hari dan siang pindah ke pasar relokasi belakang Pemkab. Tetapi lapak lebih banyak yang tutup karena memang sengaja ditutup alasan sepi pembeli.
Pihaknya akan mendata lagi pedagang yang mendapat jatah kios tetapi tidak buka. Apabila setelah dipastikan lagi memang tidak mau berjualan lagi, maka akan diganti dengan pedagang lain yang ingin berjualan. "Kami akan data dulu pedagangnya. Kalau memang tidak mau buka biar pedagang lain yang ganti," ungkapnya.
Relokasi pedagang pasar umum negara ini, dilakukan selama proses pembangunan pasar umum negara. Relokasi dimulai sejak bulan September lalu dengan dua tempat relokasi, yakni areal parkir Pemkab Jembrana dan Pasar Ijogading. [*]
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?