“Sesuai dengan business model-nya, BRI telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan riset internal, BRI telah berkontribusi sebesar sekitar 70 persen dari 85.1 persen pencapaian indeks inklusi keuangan Indonesia yang di survei pada tahun 2022,” jelas Sunarso.
Baca Juga: Orang Misterius Berbaju TNI Menghilang Empat Hari dan Meninggalkan Motor di Kebun Tambaksari Ciamis
Sunarso lanjut menjelaskan, dalam penyaluran kredit terhadap pelaku UMKM pihaknya pun mengedepankan peningkatan kapabilitas pemberdayaan. Di mana setidaknya ada tiga tahap pemberdayaan.
Pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.
Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.
Baca Juga: Salatiga Christmas Parade (SCP) Masyarakat Gembira, Barokah Bagi Pedagang Kaki Lima
Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global.
Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”