Baca Juga: Jadi Tahun Terpanas di Bumi, Warga Kanada Tak Lagi Menemukan Salju Disaat Natal
Setelah peluncuran tersebut, saham Tencent Holdings sempat anjlok 16%.
Bahkan perusahaan game terbesar berikutnya di Tiongkok, NetEase, anjlok sebanyak 25%.
Hal tersebut menyebabkan total aksi jual sebesar $80 miliar (RM370 miliar) di pasar game Tiongkok selama setahun terakhir.
Baca Juga: MENGERIKAN! Pabrik Nikel di Taman Industri Morowali Meledak, Belasan Orang Meninggal
Namun, dalam berita yang lebih baru, disebutkan bahwa pihak berwenang Tiongkok mengatakan mereka mungkin merevisi rancangan peraturan permainan online yang baru segera setelah rencana pembatasan tersebut menyebabkan perusahaan teknologi besar merugi miliaran dolar.
Dilansir dari Kantor Berita Tiongkok, melaporkan bahwa pihak berwenang telah mendengar kekhawatiran dan pendapat yang diajukan oleh semua pihak, menambahkan bahwa “Administrasi Pers dan Publikasi Negara akan mempelajarinya dengan hati-hati dan selanjutnya merevisi dan memperbaikinya”, mengacu pada regulator media. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”