“Dirgantara Indonesia berpengalaman dalam pembuatan pesawat terbang dan helikopter. Kami sudah berbicara dengan Dirgantara Indonesia, dan mereka mengakui bahwa mobilitas udara ini mempunyai prospek sebagai moda transportasi. Mudah-mudahan Dirgantara bisa bergabung dengan tim teknis mobilitas udara,” kata Mohammed Ali Berawi, Deputi Transformasi Digital Otoritas Nusantara, dalam jumpa pers virtual, Jumat.
“Saya ingin melihat Dirgantara bekerja sama dengan Hyundai untuk mengembangkan mobilitas udara perkotaan karena kita masih perlu meneliti banyak hal, termasuk regulasi dirgantara…bagaimana kita mengelola dirgantara dan lalu lintas udara. Belum lagi aspek ekonominya perlu diperhitungkan,” kata Ali.
Selain taksi udara perkotaan, kerja sama Hyundai juga mencakup mobilitas udara regional, menurut Ali.
Dengan kata lain, mereka akan mengerjakan mobil terbang yang lebih besar dan mampu menempuh jarak lebih jauh.
Sebagai perbandingan, mobilitas udara perkotaan biasanya berfokus pada pengangkutan orang dan kargo di dalam kota.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang