Baca Juga: BTN Pangkas Non Performing Loan Sebesar Rp 900 Miliar, Incar Pertumbuhan Laba Hingga 10 Persen
Pada hari Selasa, Maersk mengatakan akan menghentikan semua kapal yang akan melintasi Laut Merah menyusul serangan terhadap salah satu kapalnya, Maersk Hangzhou yang berbendera Singapura, oleh Houthi, dan sejak itu mulai mengarahkan kapal-kapal tersebut.
Perusahaan juga mengalihkan empat dari lima kapal kontainer menuju selatan yang sudah melewati Terusan Suez kembali ke utara untuk perjalanan panjang mengelilingi Afrika pada hari Kamis.
“Meskipun kami terus berharap adanya penyelesaian yang berkelanjutan dalam waktu dekat dan melakukan semua yang kami bisa untuk berkontribusi terhadap hal tersebut, kami mendorong pelanggan untuk bersiap menghadapi komplikasi di area ini yang akan terus berlanjut dan jika ada gangguan signifikan terhadap jaringan global,” kata Maersk.
Baca Juga: KAI dan Basarnas Selesaikan Evakuasi Pasca Tabrakan Kereta Api Bandung
Sejak November, setidaknya 25 kapal komersial yang beroperasi di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden telah diserang.
Bulan lalu, Amerika Serikat meluncurkan operasi multinasional untuk melindungi perdagangan di Laut Merah. Namun, karena serangan yang terus berlanjut, banyak perusahaan pelayaran masih mengalihkan kapal ke wilayah Afrika.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang