BISNIS PEKANBARU - Raksasa pelayaran kontainer Maersk telah mengumumkan akan mengalihkan semua kapal di seluruh Afrika daripada menggunakan Laut Merah dan Terusan Suez untuk masa mendatang.
Maersk mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan tersebut disebabkan oleh situasi yang tidak menentu di Laut Merah ketika kelompok Houthi Yaman terus menyerang kapal-kapal yang melewati jalur air yang sibuk tersebut.
“Oleh karena itu kami memutuskan bahwa semua kapal Maersk yang transit di Laut Merah/Teluk Aden akan dialihkan ke selatan di sekitar Tanjung Harapan dalam waktu dekat,” kata perusahaan Denmark tersebut.
Baca Juga: CEO Indodax Desak Pertimbangan Ulang Pajak Aset Kripto
Perjalanan keliling Afrika dapat menambah waktu perjalanan sekitar 10 hari dan memerlukan lebih banyak bahan bakar dan waktu awak, sehingga meningkatkan biaya pengiriman.
“Situasinya terus berkembang dan tetap sangat fluktuatif, dan semua informasi intelijen yang ada menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan,” tambah Maersk.
Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di jalur pelayaran Laut Merah sebagai solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi pemboman tanpa henti dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang