NARASIBARU.COM - Dalam upaya pengendalian inflasi di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Kayong Utara, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kayong Utara di Pendopo Bupati Kayong Utara pada Senin (15/1/2024).
Harisson menekankan urgensi partisipasi aktif Bupati dan Walikota dalam menanggapi masalah inflasi. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap sebagian Pj. Bupati/Walikota yang terkesan tidak serius mengatasi inflasi, dengan hanya 102 dari mereka yang melaporkan perkembangan inflasi di daerahnya.
"Kemendagri telah menyoroti kurangnya pemahaman beberapa Pj. Bupati/Walikota terhadap angka dan komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi di wilayahnya. Kita perlu serius memahami dan melaporkan indeks ketahanan harga serta melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani inflasi," ungkap Harisson.
Baca Juga: Pangan Terjangkau Untuk Warga: Pasar Rakyat Batu Daya Sukadana Jadi Fokus Kunjungan Pj Gubernur
Meskipun demikian, Harisson optimis bahwa inflasi di Kalimantan Barat dapat terkendali. Dengan mengutip data inflasi yang berada di angka 2,2 persen, di bawah rata-rata nasional, ia membanggakan kontribusi Kalbar sebagai salah satu provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia.
Harisson menekankan perlunya Bupati dan Walikota terlibat langsung di pasar untuk memahami dinamika harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat. Ia menyarankan agar mereka turun langsung ke pasar, berinteraksi dengan pedagang, dan menggali informasi yang akurat.
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang