BISNIS PEKANBARU - Terinspirasi dari pasar yang dinamis di Thailand, Pasar Tanah Abang di Jakarta telah meluncurkan konsep baru yang disebut "Little Bangkok" untuk menarik pelanggan kembali berbelanja secara langsung.
Berlokasi di jembatan antara Blok B dan Pusat Grosir Tanah Abang, Little Bangkok beroperasi mulai pukul 07:00 hingga 16:00 WIB.
“Kami bertujuan untuk menghadirkan gaya belanja trendsetter Bangkok ke Tanah Abang dengan konsep yang dikenal dengan Little Bangkok," ujar Peterson Tindao, Pengelola Pusat Grosir Tanah Abang, Rabu 17 Januari 2024.
Hal ini, menurutnya akan memungkinkan masyarakat menikmati pengalaman berbelanja yang modis tanpa harus bepergian ke Bangkok serta memberikan suasana berbelanja yang menyenangkan.
Baca Juga: Apple Dilarang Menjual Apple Watch Seri 9 dan Ultra 2 di Amerika Karena Masalah Hak Paten Fitur Oksigen Darah
Tahun lalu, para pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta – pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara – melaporkan penurunan omzet sebesar 50 persen di tengah tren belanja langsung bersama selebriti di platform online seperti TikTok Shop dan Shopee.
Jualan livestreaming, terutama yang dipimpin oleh selebriti, telah menarik perhatian untuk berbelanja. Namun hal ini berimbas pada banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami penurunan penjualan.
Sebenarnya UMKM ini juga sudah berusaha untuk berjualan secara online. Banyak yang mencoba mengikuti tren dengan melakukan siaran langsung di TikTok. Namun, mereka kesulitan bersaing dengan toko-toko yang memiliki selebritas dan publik figur sebagai tuan rumahnya.
Baca Juga: WHO: Penggunaan Tembakau Terus Menyusut di Seluruh Dunia
Peterson mengatakan Little Bangkok di Tanah Abang menawarkan budaya belanja offline dengan produk yang beragam sehingga menarik minat personal shopper atau “jastipers”.
“Saat pengunjung menjelajahi Little Bangkok, mereka akan menemukan berbagai toko yang menawarkan beragam produk. Belanja langsung dan presentasi interaktif oleh jastipers akan ditampilkan di toko-toko ini. Tren belanja ini, yang menggabungkan belanja dan jastip di satu lokasi, memberikan pengalaman yang menyenangkan," jelasnya.
Peterson menambahkan bahwa setelah melewati periode panjang pasca-Covid, pengenalan Little Bangkok bertujuan untuk meremajakan model belanja offline untuk mengatasi tantangan online di masa depan dengan menggabungkan fitur-fitur seperti belanja langsung.
Baca Juga: Grup APRIL Mulai Mengoperasikan Pabrik Pembuatan Kertas Karton Baru
Claire, seorang penjual di Little Bangkok, mengatakan pelanggan tertarik dengan konsep baru ini. Dekorasinya pasar dipercantik, pakaiannya dibuat sesuai dengan pasar Bangkok, dan benar-benar tercipta Tanah Abang dengan nuansa Bangkok.
"Masyarakat senang. Alhamdulillah pendapatannya meningkat. Kalau kita bandingkan dengan masa pandemi, ini adalah peluang besar bagi saya sebagai pedagang,” kata Claire.
Senada dengan penjual lainnya, Juju, mengakui adanya peningkatan pendapatan, dan pembeli bisa leluasa membeli barang dalam jumlah eceran atau semi grosir.
“Cukup bagus (dari segi pendapatan). Banyak yang beli, banyak yang datang ke toko. jastip,” kata Juju.
Baca Juga: Produksi Mencapai Titik Tertinggi, Indonesia Mendorong Industri Pengolahan Batubara
Mila, salah seorang pengunjung menyatakan bahwa ia menyukai konsep baru ini dan merasa harga produk di Little Bangkok lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di Pusat Grosir Tanah Abang.
“Saya lebih suka dengan situasi sekarang karena kami tidak perlu ke Bangkok untuk membeli produknya. Saya rasa harga di sini lebih murah dibandingkan grosir biasanya karena selisih harganya cukup signifikan. Jadi, sangat membantu kami. Barang yang biasa saya beli memiliki selisih harga sekitar Rp 30,000 ($2) - Rp 50,000,” tambahnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi