Kenaikan harga produksi pupuk , serta harga eceran yang tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, maka disesuaikan dengan alokasi angaran Rp 26,6 T hanya bisa mendapatkan 4,7 juta ton pupuk bersubsidi untuk 14 juta NIK petani yang terdaftar di sistem e-RDKK.
Ali Jamil menambahkan bahwa seluruh Kepala Dinas Pertanian se Indonesia untuk bersama memaksimalkan musim tanam 1 ini dengan dengan menarik Alokasi dari MT 2 ke MT 1 untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk.
"Gunakan dulu Pupuk yang tersedia saat ini untuk segera kejar Tanam. Petani tak perlu khawatir, Pemerintah pastikan memihak petani, terutama dalam pemenuhan Pupuk subsidi,kami sedang memproses penambahan alokasi pupuk subsdi," tegasnya
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menambah alokasi pupuk sebesar Rp 14 T pada Musim Tanam selanjutnya.
"Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian berkomitmen untuk menambah alokasi sebesar Rp. 14 T , seluruh proses penyiapan dengan Kementerian Keuangan dan pihak terkait lainnya sesuai dengan mekanisme penganggaran sedang berjalan saat ini," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Jombang Moch Rony menambahkan, bahwa dalam menyiasati keterbatasan pupuk subsidi tahun 2024 dengan menarik jatah pupuk subsidi pada Musim Tanam 2 untuk disalurkan juga pada Musim Tanam 1.
”Kondisi ini sudah kami konsultasikan kepada pemerintah pusat. Maka kami ingin fokus menyelamatkan MT 1, jadi langkah antisipasi kita menarik jatah pupuk di MT2, kita tarik ke MTI,” uangkapnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang