Dia menegaskan proses etik terhadap Firli Bahuri tidak terganggu jika Keputusan Presiden (Keppres) yang menerima pengunduran Firli Bahuri mengingat pihaknya sudah menentukan putusan.
"Kita tidak tahu itu, tidak mengganggu. Kami sudah putus ini hari. Ini hari kami sudah putus. Sudah musyawarah. Cuma putusannya tanggal 27 dibacakan. Kan putusan harus dibuat, ditulis, tidak bisa misah-misah," tutur Tumpak.
Tumpak Hatorangan menyebut langkah pengunduran diri Firli Bahuri tersebut tidak secara otomatis menghentikan proses sidang etik oleh Dewas KPK terhadap Ketua KPK nonaktif tersebut. Sidang masih akan berlanjut selama keputusan soal pengunduran diri Firli sebagai Ketua KPK maupun anggota lembaga, belum diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tetap berjalan. Sidang tetap berjalan karena belum ada Keppresnya,” ujar Tumpak.
Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Firli Bahuri Bisa Saja Ajukan Praperadilan Kedua
Berkembang informasi Firli telah mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua KPK, Kamis sore, kata Tumpak, juga dijadikan alasan oleh Firli untuk absen dari sidang etik. Surat pengajuan untuk lengser dari posisi pimpinan KPK, juga disebut telah diserahkan kepada Dewas pada hari yang sama.
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri diduga melakukan tiga poin pelanggaran etik sebagai Ketua KPK sehingga dilaporkan ke Dewas. Pelanggarannya melakukan pertemuan dengan SYL, penyembunyian sejumlah data dalam mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan penyewaan rumah milik Alex Tirta di Kertanegara.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh
Kasus Ijazah Jokowi Masuk Babak Baru, Selangkah Lagi Ada Tersangka