PONTIANAK - Minimnya pasokan pertalite jadi perhatian Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin. Menurutnya, distribusi pertalite harus lancar, sebab pengguna kendaraan saat ini dominan menggunakan BBM jenis pertalite.
"Belum lama ini banyak masyarakat pengguna kendaraan mengeluhkan BBM jenis pertalite habis di SPBU-SPBU Kota Pontianak. Ini penyebabnya apa, jangan sampai kejadiannya berlarut dan membuat pengguna kendaraan susah mendapatkan pertalite," tegas Satarudin kepada Pontianak Post, Selasa (19/12).
Menurut Satar, saat ini sebagian besar pengguna kendaraan menggunakan BBM jenis pertalite. Sedangkan pertamax diperuntukan bagi masyarakat mampu.
Ketika fenomena kelangkaan pertalite terjadi akan membuat pengguna kendaraan panik. Jika demikian akan berdampak negatif pada segala sektor yang saling terkoneksi.
Ia sampai saat ini belum mendapat penjelasan resmi dari Pertamina ihwal habisnya stok pertalite di SPBU lalu.
Akibatnya saat ini banyak isu yang berkembang dan meresahkan masyarakat selaku pengguna kendaraan.
Baca Juga: Sita Mobil Tanpa Izin Pengadilan, Penyidik Kantor Bea Cukai Entikong Dilaporkan
Salah satu isu santer adalah tentang penghapusan pertalite. Jika isu ini benar, pastinya akan menimbulkan gejolak.
"Pertamina harus segera membuat pernyataan resmi. Sebab isu di masyarakat ini sudah resah mereka takut pertalite dihapus," pintanya.
"Kalau pertalite ditiadakan sebagai pengguna kendaraan pastinya akan berat. Terlebih jika harus menggunakan pertamax," ujar Satar.
Ia menuturkan semenjak harga pertalite Rp 10 ribu perliter ia tak pernah lagi membeli BBM eceran.
Sebab di eceran pertalite bisa dikenakan Rp 12 ribu perliter. Jadilah mengisi ke SPBU pilihan utama karena lebih hemat uang meski terkadang harus antre yang panjang.
Ketika pertalite sempat kosong beberapa hari lalu, ia juga susah. Khawatir jika pertalite justru ditiadakan dan masyarakat mau tak mau mesti menggunakan pertamax.
"Bagi kami masyarakat kelas bawah ini berat," katanya. (iza)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianakpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Dokter Tifa Makin Care, Resepkan Obat biar Jokowi Lekas Pulih: Saya Ingin Bantu tapi Dikriminalisasi
Tidak Diberi Jalan, Pengendara Mobil Asal Jaksel Todongkan Airsoft Gun ke Pengendara Motor di Bogor
Wajah Pak Kasmudjo Diplester dan Terlihat Kurang Sehat, Hampir Berbarengan dengan Sakitnya Jokowi, Kenapa Ya?
Ulil Panen Kritik Usai Sebut Penolak Tambang Wahabi: Semua yang Nggak Sejalan dengan PBNU Dicap Wahabi