Mukri meminta umat Islam dan warga NU agar lebih selektif dalam mengonsumsi ajaran-ajaran yang disampaikan, seperti Panji Gumilang.
“Perhatikan siapa yang menyampaikan dan dilihat sanad atau silsilah guru dan keilmuannya,” imbaunya.
Kementerian Agama Harus Turun Tangan
Mukri mendesak Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas agar turun tangan dalam permasalahan Panji Gumilang.
Ia berharap tidak ada lagi keresahan di tengah umat Islam di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
"Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.
Adapun sederet kontroversi yang disampaikan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun, telah terseba luas.
Di antaranya pernyataan Al-Quran bukan kalamullah, Allah tak bisa berbahasa Indramayu, Indonesia Tanah Suci.
Lalu, Panji Gumilang juga merencanakan membangun Pesantren Kristen, Salat Idul Fitri bercampur shaf antara laki-laki dan perempuan, menyerukan santrinya menyanyikan Salam Yahudi, cara adzan yang nyeleneh dan parahnya dosa zina bisa ditebus dengan uang.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!