Bank Bali merupakan perusahaan keluarga milik pamannya.
Berada di Bank Bali selama 6 tahun, Otto memilih untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri bernama Sigma Cipta Caraka pada 1989.
Dihimpun dari BangkaPos.com dan Tribunwiki.com, berdirinya Sigma Cipta Caraka bertepatan dengan aturan pemerintahan mengenai kebijakan industri perbankan yang membuat jumlah bank melonjak ke 240 bank pada 1994 yang sebelumnya hanya terdapat 111 bank.
Baca juga: Duo Hartono Kembali Jadi Orang Terkaya Setelah Harta Pengusaha Batu Bara Terkuras Rp 134 Triliun
Hal itu dimanfaatkan Otto untuk melayani bank-bank baru yang membutuhkan dukungan IT.
Dalam setahun, Sigma Cipta Caraka mengantongi keuntungan hingga 1,2 juta dolar AS.
Kemudian, Otto pun mendirikan Indointernet di tahun 1994 yang merupakan penyedia layanan sambungan internet (ISP) pertama di Indonesia.
Indointernet memudahkan masyarakat untuk menjelajahi situs di seluruh dunia untuk pertama kalinya.
Nama Otto Toto pun menduduki jabatan sebagai Presiden komisioner sejak tahun 2012 di PT Indointernet Tbk.
Otto Toto semakin semangat untuk mendirikan perusahaan lagi, yang menghasilkan BaliCamp sebagai anak perusahaan Sigma Cipta Caraka.
Namun, BaliCamp tak bertahan lama dan harus tutup setelah tragedi Bom Bali di tahun 2002.
Tahun 2008, Otto menjual 80 persen sahamnya ke Telekomunikasi Indonesia (Telkom) senilai 35 juta dolar AS dan berpikir untuk pensiun.
Namun, Otto mendapat angin segar setelah pemerintah membuka pintu untuk memperkuat pusat data negara pada 2011.
Di situlah Otto Toto bersama enam orang lainnya mendirikan Data Center Indonesia (DCI).
Tahun 2014, DCI mendapat sertifikasi Tier VI klasifikasi tertinggi industri pusat data global, dan mampu menarik banyak klien terbanyak serta terbaik.
Ia pun terus berusaha dan melengkapi syarat perusahaannya sebagai pusat data yang mampu menjamnin 99,995 persen dan memiliki cadangan untuk listrik jika terjadi pemadaman.
Hingga kini, DCI bekerjasama dengan sekitar 40 perusahaan telekomunikasi dan 120 penyedia layanan keuangan di Indonesia, Asia Tenggara, dan AS.
Sumber: tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!