Karena jalanan itu adalah jalan pemilik lahan yang kakaknya ibu RT, untuk antisipasinya agar tidak terjadi keributan, jadi jalan itu di tutup menggunakan seng untuk sementara waktu," jelas Andi Zulfadli.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi, jalan atau lorong yang kerap dilalui warga ini masih terlihat tertutup seng padahal ada 3 unit rumah di belakangnya.
Dibelakang Penutup seng tersebut, ada lorong kecil yang luasnya sekitar 50-60 cm hanya bisa di lalui 1 orang saja, itupun saat berjalan kaki badan harus di miringkan sedikit.
Untuk kendaraan yang akan menuju kejalan poros, harus memutar lewat di belakang lewat tanah kosong sejauh 30 meter menuju gang jalan disebelahnya lalu keluar ke jalan utama.
Beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi enggang mengomentari aksi penutupan jalan yang dilakukan oleh ketua RT nya itu.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!