"Pertama, saya tentu menghargai upaya yang dilakukan. Tapi menurut saya ini kurang efektif ya, karena partikel polutan yang berada di ketinggian itu tidak semua terjangkau," kata Erlina Burhan.
Dokter yang viral saat Covid-19 itu menambahkan lebih efektif jika menggunakan hujan buatan.
Itupun hanya berdampak sementara bagi kualitas udara Jakarta yang sangat buruk.
Ia mengatakan alasan penyemprotan di jalan adalah pilihan yang buruk.
Baca juga: Warga di India Gelar Kampanye Hapuskan Larangan Bersepeda untuk Dukung Program Anti-polusi
"Studi yang dilakukan di Tiongkok menunjukkan bahwa menyemprot jalan dengan air justru meningkatkan, bukan menurunkan, konsentrasi PM2.5, sehingga merupakan sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara," tambahnya.
Sementara itu, dikutip dari TribataNews, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Trunoyudo mengatakan kegiatan penyemprotan itu juga sebagai pengecekan dari pihak kepolisian.
"Polri khususnya Polda Metro Jaya melakukan kesiapan dengan pengecekan kendaraan Taktis Water Canon dan kemudian melakukan penyemprotan jalan protokol Guna mengurangi dampak polusi udara di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengatakan satu di antara penyebab buruknya polusi udara adalah jumlah kendaraan bermotor di Jakarta.
Saat ini ada 23 unit kendaraan di Jakarta dan meningkat tiap tahunnya.
"Ya kurang lebih ada 2-3 persen kenaikan tiap tahun," ujar Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).
"Dari data Samsat di Polda Metro jaya saat ini kurang lebih ada 23 juta ya kendaraan yang terdata," tambah dia.
Menurut dia, peningkatan kendaraan di Jakarta ini akan berubah tergantung kondisi ekonomi masyarakat.
"Kalau semakin baik masyarakat daya belinya tinggi, itu menentukan," jelas dia.
Buruknya kualitas udara di DKI Jakarta saat ini termasuk masalah utama yang harus segera diselesaikan.
Salah satu penyumbang polusi di udara yakni banyaknya penggunaan kendaraan bermotor.
Hampir setiap hari dalam beberapa waktu belakangan, DKI Jakarta masuk dalam urutan teratas kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta pada Jumat pagi ini masih masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Ibu Kota per pukul 06.44 WIB menduduki peringkat ketiga terburuk di dunia.
Sumber: wow
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!