"'Kalau kalian hubungi pihak perusahaan atau siapapun, kalian gak akan selamat,'" demikian ancaman LX pada Taufik dan rekannya.
T dan rekannya sempat diantar menggunakan speed boat ke Dermaga Pesaguan oleh pihak pengusir. Saat ingin pergi, karena baru bekerja selama 5 hari dan belum mendapat bayaran, dia kebingungan membeli tiket pesawat.
Beruntung, rekan T menghafal nomor ponsel salah satu atasan, hingga akhirnya mereka dibelikan tiket pesawat.
Yoshua, salah satu rekan T yang turut dalam pengusiran itu, menyebut Taufik trauma akibat peristiwa itu.
Terlebih itu adalah kali pertama T meninggalkan Sumatera dan bekerja di Kalimantan.
"Udah trauma dia, udah gak mau lagi dia merantau ke Kalimantan. 'Udah bagus kerja di Sumatera' katanya," ujar Yoshua.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!