Ganjar juga menolak jika tayangan tersebut sebagai upaya pencitraan dirinya sebagai figur yang religius. Sebab dia hanya ingin menunjukkan kegiatannya sehari-hari.
"Saya suka menunjukan diri saya sendiri, saya menunjukan saya suka lari, saya suka apa, saya komunikasi dengan masyarakat. Saya menunjukan sikap-sikap yang lebih jelas. Sekali lagi, saya tidak ada dalam sejarah politik menggunakan politik identitas. Boleh dicek," tandasnya.
Ganjar menambahkan, dirinya sudah mengingatkan pada tim kreatif sebelum tayangan tersebut dilihat publik. Mereka diminta hati-hati dalam menayangkan program tersebut saat masa kampanye.
Namun Ganjar menyadari, stasiun televisi swasta tersebut mempunyai berbagai kepentingan saat mengajaknya jadi model pada tayangan adzan.
"Dan pada saat itu, saya hanya mengingatkan, kalau ini masuk wilayah kampanye, tolong dipertimbangkan. Kecuali bukan wilayah kampanye, silakan Anda pakai. Dan itu akan terjadi," imbuhnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!