Dalam situasi panik itu, seorang polisi kemudian menghampiri Wulan. Polisi itu bertanya soal kondisi murid dan meminta Wulan membuka jendela kelas agar asap tak menumpuk di dalam.
Akibat kesal, Wulan kemudian meluapkan amarahnya kepada si polisi. Dia menyayangkan mengapa gas air mata bisa sampai masuk ke sekolah hingga menyebabkan murid panik.
Wulan mengungkap tidak ada murid dan guru yang menjadi korban gas air mata. Namun, sejak kejadian itu murid SDN 042 Galang mengalami trauma berat saat melihat polisi berseragam. Bahkan mereka sampai bersembunyi di kolong meja.
Sebagai guru, Wulan berharap kejadian serupa tidak lagi terulang lagi di mana pun. Karena asap gas air mata sangat bahaya jika terhirup, apalagi yang menghirup adalah murih SD.
Usai kejadian itu, sejumlah pihak dilaporkan sudah mengunjungi sekolah tersebut, mulai dari psikologi, pemerintah setempat, hingga Komnas HAM.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!