Michael Rempowatu juga yang menjadi penanggung jawab terjadinya kericuhan dalam aksi bela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara.
Meskipun begitu, sosok petinggi ormas ini yang lebih sering disorot media adalah Andy Rompas.
Andy Rompas sebagai Panglima Besar juga gemar menyampaikan pesan toleransi beragama di media sosial.
Contohnya saat dirinya sedang mengunggah kegiatan sedang silaturahmi dengan salah satu ulama Islam dan membantu membangun masjid yang rusak.
Meskipun begitu, Andy Rompas juga gencar menyuarakan dukungannya kepada Israel.
Ia bersama para pasukan ormasnya turut menentang kebebasan Palestina.
Hal tersebut terlihat dari di TikTok (@andy.rompas9) dan Instagram miliknya yang mengunggah video yang berisikan para anggotanya mengibarkan bendera Israel di tengah aksi solidaritas Palestina.
Begitu pula dengan istrinya, Nancy Angela Hendriks yang terang-terangan aktif menyuarakan dukungan kepada Israel.
Nancy Angela Hendriks juga pernah mengunggah video momen ketika sang suami yang merupakan salah satu petinggi ormas Manguni Makasiouw bebas dari penjara usai melakukan suatu tindak pidana.
Andy Rompas dalam video terlihat disambut dengan meriah oleh para pasukan ormas pendukung Israel itu yang mengenakan pakaian adat berwarna merah.
Video tersebut diunggah oleh Nancy Angela Hendriks pada 29 November 2017 melalui channel YouTube NCY Angela Hendriks.
Dalam deskripsi video, wanita tersebut menulis, "Kebebasan Panglima PAS PAM NAS (Pasukan Pengamanan Nasional) dari Lapas II B Tondano Papakelan" beserta judul video: BEBASNYA PANGLIMA MINAHASA ANDY ROMPAS.
Sehingga Andy Rompas-lah yang dimaksud sebagai petinggi ormas adat pendukung Israel ini yang merupakan mantan napi.***
Sumber: jatimnetwork
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!