Dia katakan, pada saat itu posisi dirinya dan teman-teman sedang berada di Cadas.
Nah, pada saat meletus, ia akui dirinya berupaya menyelamatkan diri. Alhasil, dia pun berhasil berlindung di balik batu besar, tepat di tengah hujanan batu dari kawah. "Jadi, di samping tempat aku berlindung itu ada juga satu orang temanku," ujarnya.
Mirisnya lagi, saat berlindung, ia mencoba menahan beban batu tersebut dengan tangannya. Di saat itulah, jarinya terkena hujanan batu hingga nyaris putus.
“Saya menahan batu pakai jari. Teman-teman pada jatuh semua, berserakan semuanya. Badan penuh abu vulkanik,” imbuhnya. Kondisi dengan penuh luka dan badan melepuh, ia akui, mencoba bangkit untuk perlahan berangsur turun.
Katanya, dia saling perpegangan tangan dengan lima orang pendaki lainya untuk turun dari gunung Marapi.
"Dan akhirnya, kami ditemukan tim SAR setelah ia sempat mengubungi Pos Pendakian Bukit Palano. Ia bersama empat pendaki lainnya berhasil dievakuasi," ucapnya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!