Infrastruktur Transportasi Dibangun di Luar Jawa

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 04:30 WIB
Infrastruktur Transportasi Dibangun di Luar Jawa

Sebelumnya, kondisi Pelabuhan Sungai Nyamuk semrawut. Para buruh penyedia jasa angkut berebutan mencari kosumen saat setelah kapal berlabuh. Selanjutnya, penumpang melakukan tawar menawar ongkos angkutan barang di jalan yang dilintasi penumpang. Jalan yang sempit membuat lalu lintas Pelabuhan tersendat dan terjadi penumpukan penumpang di lintasan keluar masuk orang dan barang.

Mulai April 2023, mulai dilalukan penataan. Selain pemugaran fisik pelabuhan, tata kelola juga dibenahi agar Pelabuhan Sungai Nyamuk menjadi tempat yang nyaman bagi penumpang dan orang-orang yang bekerja di pelabuhan itu.

Untuk mendukung pariwisata dan mendongkrak kunjugan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) disediakan subsidi 34 trayek Angkutan KSPN tersebar di 10 KSPN. Ke 10 tujuan wisata itu adalah Prov. Sumatera Utara (Danau Toba), Prov. Sumatera Barat (Bukittinggi, Danau Maninjau, Istana Pagaruyung, Pantai Carokok), Prov. Bangka Belitung (Tangjung Berikat dan Pantai Membalong), Serang, Prov. Banten (Tanjung Lesung dan Ujung Kulon), Prov. DI Yogyakarta dan Prov. Jawa Tengah (Makam Raja Imogiri, Pantai Parangtritis, Kawasan Malioboro, Kawasan Candi Borobudur, dan Pantai Baron), Mataram, Prov. NTB (Bangko-Bangko, Sembalun, Pantai Selong Belanak), Kendari, Prov. Sulawesi Tenggara (Wanci), Banyuwangi, Prov. Jawa Timur (Kawah Ijen, Baluran), Surabaya, Prov. Jawa Timur (Marmoyo dan Wonosalam), Ponorogo, Prov. Jawa Timur (Sarangan, Ngebel, Jeruk, Pasar Gosong)

Ada 6 trayek angkutan barang perintis (1.474 km) dengan 38 truk. Pelabuhan yang sudah disinggahi Kapal Tol Laut perlu dilengkapi dengan jaringan angkutan barang perintis, supaya harga barang masih tetap terjaga hingga pelosok pedalaman. Pelabuhan Malahayati - Blang Bintang (96 km) dan Pelabuhan Malahayati – Blang Pidie (814 km) di Provinsi Aceh, Selat Lampa – Rabai (72 km) di Pulau Natuna, Pelabuhan Tunon Taka – Kota Nunukan (13 km) di Pulau Nunukan, Pelabuhan Merauke – Boven Digoel (429 km) dan Pelabuhan Pomako – Kota Timika (50 km) di Provinsi Papua Selatan.

Angkutan danau di Danau Toba sudah bisa menjadi percontohan pengelolaan angkutan danau di tempat lain. Pengelolaan angkutan penyeberangan di Danau Toba sudah mengikuti regulasi. Sekitar 20 pelabuhan penyeberangan di Kawasan Dabau Toba dibawah pengelolaan dan pengawasan Kepala Syahbandar dan Operasi Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba. Keramaian wisatawan tidak hanya di Kota Parapat, namun sudah berkembang ke Kota Balige dan di Pulau Samosir. Dari 13 pelabuhan penyebangan, sebanyak 7 pelabuhan penyeberangan sudah diresmikan (Ajibata, Simanondo, Tigaras, Muara, Marbun Toruan, Tonggin dan Balige) dan 6 sedang dibangun (Ambarita, Sipinggan, Porsea, Silalahi, Onan Rungu dan Sigapiton).

Kabupaten Asmat yang termasuk daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP) dibangun pelabuhan laut dan bandar udara. Keberadaan Pelabuhan Laut Agats dan Bandara Ewer menambah kunjungan kapal laut dan pesawat terbang. Ada 3 kapal yang dimiliki PT Pelni singgah di Pelabuhan Agats, yaitu KM Tatamialau, KM Sirimau dan KM Leuser melayani rute Pelabuhan Pomako (Timika), Pelabuhan Agats – Pelabuhan Merauke. Pelabuhan tradisional untuk pelayaran rakyat masih beroperasi. Sementara maskapai Lion Air melayani penerbangan komersial Timika – Ewer – Merauke. Selama ini dilayani penerbangan perintis Bandara Mopah (Merauke) - Bandara Ewer (Kab. Asmat) dan Bandara Moses Kilangin (Kab. Mimika) - Bandara Ewer (Kab. Asmat).

Demikian juga dengan Pembangunan Bandara Letung yang terletak di Pulau Jemaja (Kab. Kepulauan Anambas, Provinsi Kep. Riau). Selain daerah perbatasan sebagai penghasil minyak dan gas juga kaya akan pesona wisata alam dan perairan.

Keberadaan bandara dan pelabuhan di daerah 3TP akan memacu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat setempat dan membuka keterisolasian dengan wilayah sekitar.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com


Halaman:

Komentar