Bagi Fahri, kata itu tidak boleh digunakan main-main dan berpolitik.
"Kata AMIN itu gak boleh dipakai main2 dan berpolitik. Nanti kualat. Sudah ada buktinya,"tulisnya di akun X @Fahrihamzah.
Fahri memberikan saran kepada semua pihak agar tidak menggunakan kata "AMIN" dalam konteks politik.
Meskipun demokrasi memungkinkan hal tersebut, Fahri mengaku risih melihat kata-kata bernuansa agama dijadikan alat politisasi.
"Karena memang dalam politik kita yang demokratis tidak dilarang.
Tapi saya sejak dulu risih jika medan politik kita menjadi sensitif gara-gara terminologi AMIN jadi politis," ujarnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!