Penilaian ini mencakup penjualan senilai $147,5 juta untuk peralatan, termasuk amunisi, bahan peledak muatan, dan peluncur.
Ini dibutuhkan untuk membuat proyektil 155 mm yang telah dibeli oleh Israel agar bekerja maksimal.
Baca Juga: 5 Cemilan yang Harus Ada Saat Nongkrong Bersama Teman di Malam Tahun Baru
"Dengan mempertimbangkan urgensi kebutuhan pertahanan Israel, sekretaris memberitahu Kongres bahwa ia telah menggunakan kewenangan yang diberikan kepadanya untuk menentukan bahwa ada keadaan darurat yang memerlukan persetujuan transfer segera," kata kementerian tersebut.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk memastikan bahwa Israel dapat mempertahankan diri terhadap ancaman yang dihadapinya," lansir kementerian.
Penilaian darurat tersebut berarti pembelian tersebut akan mengabaikan persyaratan tinjauan kongres untuk penjualan militer asing.
Penilaian seperti ini jarang terjadi, tetapi tidak luar biasa, ketika pemerintahan melihat kebutuhan mendesak untuk memberikan senjata tanpa menunggu persetujuan dari para legislator.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: strategi.id
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!