"Kalau satu orang saja bisa bikin sakit perut, apalagi jika seluruh negara dibikin emosi," tambahnya.
Sri Mulyani memberikan peringatan mengenai dampak emosi dalam pengambilan keputusan, terutama dalam konteks kepemimpinan negara.
Baca Juga: Korea Selatan resmi melarang perdagangan Anjing, Bagaimana dengan Indonesia?
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa orang yang mudah diprovokasi emosi rentan terjebak dalam berbagai sentimen, seperti suku, agama, ras, nasionalisme, dan ketidakadilan.
"Mengilk emosi itu gampang banget. Entah karena sentimen apa pun, ini manusia kayaknya labil banget sih," ucapnya.
Dalam konteks pemilu, Sri Mulyani memberikan pesan kepada warga negara untuk menggunakan hak pilih mereka dengan rasionalitas.
"Anda boleh berbeda pilihan siapa saja yang Anda pilih, that's really your hak sebagai warga negara. Tapi gunakan secara rasional, baca data, baca statement, lihat dan pilih," tegasnya.
Baca Juga: Sungguh mengkhawatirkan, Indonesia menjadi negara pengguna Vape terbanyak di dunia
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnisbandung.com
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!