Rupanya cerita Hashim dianggap tak seberapa dibanding dengan kakaknya, Prabowo. Ia menyebut kakaknya tak menolerir siapapun untuk mengganggu hewan meskipun berukuran sangat kecil.
“Pak Prabowo lebih ekstrem dari saya, sampai semut tidak boleh diganggu, ular, kupu-kupu, cicak, semua makhluk di tempatnya nggak boleh diganggu,” ujar Hashim.
Pernah satu waktu, kata Hashim, kakaknya marah pada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo karena menginjak-injak semut yang hidup di Hambalang tempat tinggal Prabowo.
“Edhy itu dia pernah sampai dibentak, dimaki gara-gara injak-injak semut. Kan di Hambalang ada jalan raya dari ujung ke ujung ada semut dan itu ada habitatnya tidak boleh diganggu. Edy waktu itu iseng injak-injak, Prabowo marah sekali,” ucapnya.
Komitmen Prabowo dalam menjaga makhluk hidup adalah sebagai bentuk menjaga ekosistem yang sudah terbangun. Sehingga setiap makhluk telah diberi tempat terbaik oleh tuhan.
Hashim pun menceritakan hal unik lainnya. Hambalang yang masih terdapat hutan kerap dijadikan tempat berburu. Saat itu ada seorang tokoh yang hobi berburu datang pada Hashim menceritakan bahwa setiap menembak pasti hewan buruan berlari ke halaman rumah Prabowo seolah menjadikan tempat tersebut sebagai perlindungan.
“Jadi tokoh ini bilang setiap letuskan tembakan celeng-celeng itu lari ke rumah Mas Bowo. Dan celeng ini keluar dari rumah saat pemburu sudah pulang,” katanya.
Terakhir, fakta yang belum banyak orang tahu dari sosok Prabowo adalah ia memiliki peliharaan kucing. Hashim mengatakan di kantor Kementerian Pertahanan ada tiga kucing yang dirawat.
“Dulu itu lagi renovasi ada tiga anak kucing. Dan sampai sekarang di kantor Kemenhan dipelihara dan dibuat rumah. Tapi itu dirawat dipelihara oleh uang pribadi ya, bukan dari APBN,” kelakar Hashim.
Mendengar sejumlah fakta tersebut, Kang Dedi Mulyadi pun hanya bisa tertegun. Sebab selama ini Prabowo yang seorang mantan Danjen Kopassus rupanya memiliki komitmen dalam menjaga semesta, bukan hanya manusia tetapi semua makhluk termasuk hewan.
“Pak Prabowo ini bukan hanya tempat berlindung manusia tapi juga hewan. Semut saja dilindungi, apalagi kamu. Dan kita butuh pemimpin yang menjaga dan merawat semesta ini,” pungkas Dedi Mulyadi.[]
Sumber: akurat
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!