Dimulai dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) yang membahaspeluang eliminasi TBC dan strategi akselerasi melalui inovasi upaya penanggulangan TBC menyampaikan,
“Kemajuan teknologi di bidang TBC, yang paduan pengobatannya dari 6bulan menjadi 4 bulan untuk TBC Sensitif Obat, sementara TBC-RO yang tadinya 18 bulan bahkan 2 tahun sekarang ada paduan terbaru BPaL dan BPaLM yang pengobatannya hanya 6 bulan saja.
Baca Juga: 50 Tahun Sarirasa Group: Perjalanan Panjang Jaga Warisan Kuliner Indonesia
Kalau terpilih (sebagai presiden dan wakil presiden) harus dianggarkan lebihbanyak dari APBN kita dan jangan tergantung dari donor luar negeri.
Kita harus on the track jalur yang benar dalam eliminasi TBC 2030.” pesannya dalam sesi pertama tersebut.
Khairul Anas perwakilan dari Perhimpunan Organisasi Pasien TBC (POP TB) Indonesia mengangkat isu stigma dan diskriminasi serta peran komunitas terdampak dalam upayapenanggulanganTBC.
Baca Juga: Deklarasi Dukung Prabowo Gibran, Relawan Pecinta Dangdut 02 Ingin Pekerja Seni Diperhatikan
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!