Sang khotib membahas mengenai politik khususnya pada Pemilu Presiden yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024 lalu.
Khotib tampak menyentil salah satu paslon yang dianggap melakukan kecurangan dan mengaitkannya dengan salah satu ayat Al Quran.
Khotib juga memberikan penekanan-penekanan dan menyebut sejumlah nama dalam ceramahnya tersebut.
"Kecurangan dalam pemilu yang terburuk dalam sejarah Indonesia," ucap khatib.
"Yang sering disebut terjadi secara terstruktur, masif, dan sistematis,"
"Hal tersebut terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI," imbuhnya.
Khatib lalu meminta masyarakat yang memilih salah satu palson di Pilpres 2024 untuk segera bertaubat.
"Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya Isthigfar, karena pemilihannya telah mengecewakan banyak pihak," katanya.
Melalui kolom komentar tampak pengunggah menuliskan keterangan:
@ekosupraptowibowo “Catatan: ini benernya saya ga pny niatan ngerekam khutbah. Cmn pas nadanya mulai … melenceng dari pakem khutbah Salat Id, maka saya rekam aja deh. Kayaknya bakal unik … lha bener. Frontal bener. Tapi ya sudahlah. Mungkin memang sudah calculated. Hanya saja reaksi jamaah yg spontan teriak2 dan walkout rasanya ga diduga bapak e.
Anyway, awal dr khutbah ini premisnya bagus. Kurang lebih, “Kita baru menghadapi peristiwa yg memecah umat. Pemilu” .. tak kira khutbahnya akan menyatukan. Lah malah lebih memecah lagi.”
Unggahan tersebut kemudian viral di media sosial dimana isi ceramah khotib di momen Idul Fitri ini menjadi kurang tepat lantaran membahas Pemilu.
Diketahui dalam video tampak sejumlah jamaah tak hanya memilih untuk membubarkan diri, diantara mereka terdengar berteriak meneriaki khotib yang tengah membacakan ceramahnya.
Video yang merekam jemaah walk out meninggalkan lokasi Salat Idul Fitri atau salat Ied viral di media sosial.
Bukan tanpa alasan, pasalnya jemaah merasa kecewa dengan isi khobat khatib yang malah membahas permasalahan politik.
Netizen yang melihat video tersebut merasa kecewa, pasalnya tak seharusnya seorang khatib membahas masalah politik.
"Tau kan yang khotbah pendukung mana?"
"Sekalipun benar, khotibnya KETERLALUAN"
"Duh idul fitri loh ini tad"
"Parah sih di hari raya malah masih menjelekan presiden pantas lah di tinggal rakyat sudah pintar"
"Khotbah bknnya membawa perdamaian malah ujaran kebencian"
Sumber: Tribunnews
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!