Tuduhan ijazah palsu Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, ditanggapi pakar telamatika Roy Suryo.
Tudingan ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka diketahui disampaikan politikus senior PDIP Beathor Suryadi yang dikutip dari tayangan iNews.
"Pernyataan Beathor Suryadi sangat cetar membahana," kata Roy Suryo melalui keterangan tertulisnya, Jumat 20 Juni 2025.
Untuk mengungkap pengakuan Beathor Suryadi, kata Roy Suryo, perlu ditelusuri nama-nama seperti Anggit Nugraha, David dan Nugroho (Tim Solo), Denny Iskandar, Indra dan Yulianto (Tim Jakarta).
Berikutnya Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2024 Prasetyo Edi Marsudi, mantan Ketua KPU DKI Jakarta Juri Ardiantoro, mantan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra M Syarif,dan mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto.
"Artinya kalau memang benar pernyataan Beathor Suryadi, maka aparat harus segera menindaklanjutinya," kata Roy Suryo.
Roy Suryo mendesak aparat tidak tebang pilih menangani kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
"Ironisnya Pasar Pramuka sudah terbakar pada 2 Desember 2024. Jadi bisa dimungkinkan banyak "bukti dan saksi" yang menghilang. semoga ini bukan kesengajaan pihak-pihak tertentu untuk menghapus jejak ijazah tersebut," pungkas Roy Suryo.
Sumber: rmol
Foto: Pakar telamatika Roy Suryo/Ist
Artikel Terkait
Bertambahnya Pengangguran di Indonesia Tembus Hingga Angka 7,28 Juta, Faktor Penyebabnya?
UPDATE! Roy Suryo Cs Bocorkan Isi Buku 500 Halaman Yang Akan Kuliti Habis Kasus Ijazah Jokowi
Ini Peluang Jika Prabowo Gibran Head to Head di 2029
Rumah Tangga Pratama Arhan dan Azizah Salsha Diterpa Isu Retak Usai Olahraga Bareng Mantan, Isi Chat dengan Sang Ibu Viral