Serba-Serbi Korupsi: Mama Papa Sayang Bobby!

- Selasa, 01 Juli 2025 | 17:35 WIB
Serba-Serbi Korupsi: Mama Papa Sayang Bobby!


Serba-Serbi Korupsi: 'Mama Papa Sayang Bobby!'


Catatan: Imam Wahyudi


Serba-serbi indikasi korupsi di negeri ini. Masih berputar kabar-kabari layar tivi. 


Seiring tekad Presiden Prabowo Subianto untuk memberangus korupsi. Plus embel-embel akan dikejar hingga ke akar-akarnya.


Nama Bobby pun gamblang disebut di satu sisi. Mirip rilis album baru penyanyi pujaan. 


Dia bukan Bobby Shandora, penyanyi cilik lewat lagu Mama Papa Sayang Bobby yang rilis 1976. Anak dari pasangan artis lawas, Muchsin Alatas dan Titiek Shandora.


Kali ini, Bobby Nasution. Rilis album baru, anggaran baru dan gubernur baru. 


Mirip lagu lama yang diputar ulang dengan kemasan baru. Tapi ada nuansa lagu Mama Papa Sayang Bobby tadi. Bobby yang satu ini adalah Gubernur Sumut.


Nama Bobby kembali mencuat, menyusul OTT (operasi tangkap tangan) atas nama Kepala Dinas PUPR Sumut. 


Mengaitkan dugaan peran Bobby sebagai gubernur. Kehebohan itu, lantas mengingatkan publik — bahwa dia mantu mantan presiden, Jokowi. Menikahi anak ke-duanya, Kahiyang Ayu.


Pastilah MamaPapa Sayang Bobby — senada lagunya Bobby Shandora. Ketika banyak warga dahaga lowongan kerja, orangtua mencarikan ladang bagi si anak.


Bobby di Kota Medan, Gibran di Solo — kota kelahiran. Sama jabatan wali kota. Bobby naik peringkat Gubernur Sumut. 


Bahkan mengalahkan petahana, Edy Rahmayadi yang rela pensiun dini dari Pangkostrad dengan pangkat Letjen TNI. 


Demi pilgub 2018 yang berhasil diraihnya. Si sulung, Gibran yang bagai atlet lompat jauh — promosi ke liga utama, kursi wapres. 


Tak peduli melabrak konstitusi lewat jalan tol. Lantas si bungsu, Kaesang — hanya butuh sehari untuk menjabat ketum parpol debutan.


Politik dinasti model kolusi identik korupsi dalam berbagai aspek tata kelola negara. Mungkinkah Presiden Prabowo tegak lurus dengan tekadnya untuk berantas korupsi?! 


Bila “Ya”, maka dapat diharapkan menjadi langkah “bersih-bersih” dari virus bawaan si mantan. Sang jenderal itu akan memimpin sendiri atas bangsa dan negara.


Bobby Tidak Sendiri


Tak cuma Bobby. Usulan pemakzulan Gibran sebagai wapres sudah diajukan Forum Purnawirawan TNI. 


Bobby melengkapi kabar mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim yang kini disanksi cekal (cegah tangkal) selama enam bulan. Bobby dalam radar KPK, Nadiem digarap Kejagung.


Serba-serbi indikasi korupsi mencakup sejumlah menteri dan atau mantan kepala kementerian. Serba-serbi yang serbaneka perkara. 


Juga mengarah ke mantan Menkominfo, Budi Arie (kini Menkop), Menteri ESDM — Bahlil Lahadalia hingga Menkes, Budi Gunadi Sadikin. Nama-nama yang masih menjabat menteri di atas dikenal pula sebagai gang Solo.


Lantas tiga mantan menaker. Adalah Muhaimin Iskandar (periode 2009-2014), Hanif Dhakiri (2014–2019) dan Ida Fauziyah (2019–2024). 


Bertiga dari satu kubu tampak kompak untuk kasus korupsi pengurusan izin tenaga kerja asing yang terjadi sejak 2012. Menyusul pula mantan Menag, Yaqut Cholil Qoumas.


Selain Bobby dan Tito dalam sengkarut empat pulau, selintas dugaan korupsi adalah:


Bobby Nasution dalam kapasitas Gubernur Sumut diduga berperan dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan senilai Rp 231,8 milyar yang ditandai OTT (operasi tangkap tangan) oleh KPK.


Budi Arie, semasa jabatan Menkominfo diduga korupsi suap (jatah) dari operator situs judi on line (judol).


– Budi Gunadi Sadikin, Menkes — terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kerugian negara mencapai Rp 333,2 miliar selama kurun lima tahun.

– Bahlil Lahadia, Menteri ESDM dalam kasus izin usaha penambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Empat, Papua.

– Nadiem Makarim, mantan Mendikbudristek dengan dugaan korupsi proyek laptop _Chromebook_ senilai Rp 9,9 triliun.

– Trio mantan Menaker atas kasus korupsi pengurusan izin tenaga kerja asing sejak 2012.

– Yaqut Cholil Qoumas, mantan Menag terkait dugaan manipulasi kuota haji 2024.


Eksekusi Penalti


Sebelum menjabat gubernur, Bobby ditengarai wara-wiri di ladang korupsi.


Terpapar virus Blok Medan sebagai fakta persidangan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Bagi-bagi jatah konsesi tambang. 


Tindak pidana suap dan gratifikasi, Gani divonis 8 tahun penjara (26 September 2024). Terpidana meninggal dunia pada 14 Maret 2025). Kode Blok Medan terpendam.


Tak sabar menanti, mencolek anggaran proyek APBD. Delalah, anggaran baru — tahun anggaran 2025. Bukan perkara yang sudah berjalan, justru lebih dulu dicokok KPK. Lewat OTT (operasi tangkap tangan). 


Diawali bagi-bagi surplus laba atas proyek infrastruktur jalan senilai Rp 231,8 milyar. Diduga pula _mark up_ alokasi anggaran.


Dipastikan, proyek dihentikan. Warga setempat dirugikan. Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting sebagai tersangka. 


Adalah orang kepercayaan Bobby, sang gubernur baru. Tak sulit mengaitkan dengan peran arahan Bobby. 


Karuan, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mengulitimatum KPK. Bila dalam dua pekan mendatang, tidak dilakukan pemanggilan Bobby — pihaknya akan praperadilankan KPK.


Serba-serbi korupsi. Nama-nama di atas sudah mengisi ruang publik. Potensi korupsi di semua lini. Harus berlaku eksekusi penalti. 


Berpulang pada tongkat komando Presiden Prabowo. Bongkar dan bongkar, agar korupsi tak kian mengakar. ***

Komentar