NARASIBARU.COM - Perang Bubat antara Kerajaan Sunda dan Majapahit amat tersohor. Pertempuran yang tak seimbang itu mendatangkan malapetaka bagi seluruh rombongan pengantar putri Sunda, Dyah Pitaloka Citraresmi.
Konon, keberangkatan rombongan Kerajaan Sunda ke Majapahit menjadi tanda tanya. Pasalnya, raja Sunda dan mahapatihnya tak satu suara perihal rencana pernikahan Dyah Pitaloka Citraresmi dengan Raja Majapahit, Hayam Wuruk.
Raja Sunda, Linggabuana Wisesa, konon mengambil keputusan sepihak tanpa berdiskusi dengan sang Mahapatih Amangkubhumi Bunisora.
Bahkan saat perwakilan Majapahit datang untuk melamar Citraresmi melalui Madhu, sang raja Sunda langsung menyetujui pernikahan putrinya dengan Hayam Wuruk. Padahal saat itu Sunda menjadi satu-satunya wilayah di Pulau Jawa yang belum tunduk ke kekuasaan Majapahit sebagaimana dicetuskan pada Sumpah Palapa Gajah Mada.
Tindakan raja Sunda menerima lamaran dari Majapahit pun dipertanyakan oleh Bunisora.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci