Mabes TNI Jelaskan Alasan Ganti Loreng Malvinas dengan PDL Baru Berwarna Sage Green

- Jumat, 03 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Mabes TNI Jelaskan Alasan Ganti Loreng Malvinas dengan PDL Baru Berwarna Sage Green


NARASIBARU.COM -
Mulai 5 Oktober mendatang, pakaian dinas lapangan (PDL) TNI bercorak loreng malvinas bakal digantikan oleh PDL dengan corak baru. Mabes TNI menyebutnya sage green. Meski secara resmi diluncurkan dalam peringatan HUT ke-80 TNI, namun beberapa prajurit dan pimpinan TNI sudah mengenakan PDL bermotif sage green tersebut. 

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan alasan TNI mengganti loreng malvinas dengan loreng sage green. Dia menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil melalui kajian yang panjang. Tidak dilakukan secara serta-merta. Semua telah dipertimbangan sampai akhirnya terbit keputusan panglima (keppang). 

”Terkait dengan seragam TNI yang baru . Sudah disampaikan oleh wakil panglima TNI beberapa hari yang lalu dan sudah ada keputusan dari bapak panglima TNI tentang penggunaan seragam corak baru dengan warna sage green. Seperti yang rekan-rekan media lihat di sini dan mungkin lihat di beberapa pasukan sudah menggunakan atau para juri juga menggunakan,” terang dia. 

Menurut Freddy, PDL dengan loreng sage green bukan hanya berganti corak dan warna. Melainkan juga mengedepankan fungsi saat digunakan dalam penugasan. Misalnya dalam misi-misi tempur. Dia menyebutkan bahwa loreng sage green lebih sesuai dengan vegetasi di Indonesia. Selain itu, dia menilai loreng baru tersebut lebih nyaman digunakan. 

”Maka dipilihlah corak ini. Corak PDL TNI baru. Dengan pola digital. Pola digital lebih kecil, lebih kecil dari PDL malvinas itu. Dan itu pastinya akan memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit. Kemudian secara tidak langsung akan meningkatkan militansi dalam setiap kegiatan yang diemban,” jelasnya. 

Sebelumnya, beberapa pejabat TNI sudah menggunakan loreng baru tersebut. Misalnya Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI M. Saleh Mustafa. Tampak loreng baru tersebut memang memiliki motif dan warna yang berbeda bila dibandingkan dengan loreng malvinas yang selama ini digunakan sebagai PDL TNI.

”Sekarang kan namanya kan loreng malvinas yang lama, (digunakan) dari tahun 1982,” kata Tandyo saat dimintai keterangan mengenai loreng baru tersebut. 

Secara kasat mata loreng malvinas tampak lebih gelap. Dominasi warna hijau pada loreng tersebut terlihat jelas. Sementara loreng baru yang dikeluarkan oleh TNI sejak 27 September itu kelihatan lebih soft. Menurut Tandyo, loreng tersebut dipilih karena lebih cocok dengan kondisi medan di Indonesia. Termasuk medan hutan yang kerap menjadi daerah penugasan TNI. 

”Jadi, kalau kami masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” ucap jenderal bintang empat TNI AD tersebut.

Rencananya loreng baru untuk PDL TNI tersebut akan mulai digunakan secara serentak pada 5 Oktober mendatang. Itu bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 TNI yang tahun ini dipusatkan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus). Tandyo menyampaikan bahwa nantinya para prajurit TNI akan menggunakan loreng itu.

”Kami pakai ini bersama wakasad (hari ini), dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini. Mohon doanya, lancar semua,” ucap Tandyo. 

TNI memang memiliki beberapa PDL. Selain loreng malvinas, ada PDL lain yang digunakan oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Satuan-satuan khusus tiga matra TNI juga punya PDL yang berbeda. Termasuk PDL yang kerap digunakan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dan Korps Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) TNI AU. (*)

Sumber: jawapos

Komentar