Pengakuan Pembunuh Wanita di Sungai Citarum: Awalnya Mau Tolong, tapi Khilaf

- Jumat, 10 Oktober 2025 | 18:55 WIB
Pengakuan Pembunuh Wanita di Sungai Citarum: Awalnya Mau Tolong, tapi Khilaf


Entah apa yang merasuki Heryanto (27) hingga tega menghabisi Dina Oktaviani (21), anak buahnya di tempat kerja. Korban yang awalnya hanya meminta tolong, malah diperkosa, dirampok, dan dibunuh lalu jasadnya dibuang ke sungai.

Jasad Dina ditemukan di aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, pada Selasa (7/10).

Adapun pelaku Heryanto ditangkap di tempat kerjanya di sebuah minimarket Rest Area KM 72A Tol Cipularang, sehari setelah korban ditemukan.

Awalnya Niat Menolong

Kepada polisi, Heryanto berdalih awalnya tak berniat menghabisi korban. Dia mengungkap awalnya korban sering curhat soal asmara. Korban meminta dicarikan 'orang pintar' agar bisa melupakan mantan pacarnya.

"Jauh-jauh hari dia (korban) cerita, 'Pak, saya pacaran sama dia, tapi udah enggak ada rasa lagi sama saya'. Ya intinya supaya si cowoknya mau lagi, kalau enggak pun pengin diobatin supaya saya lupa, nggak ada rasa'. Terus kebetulan saya dekat sama orang-orang yang bisa dimintain pertolongan kayak hal mistis. Intinya, tertarik si korban [memakai jasa 'orang pintar']," ujar Heryanto dalam video penangkapan yang diterima kumparan, Kamis (9/10).

"Saya bilang, 'Neng yaudah nanti kita jadwalin kapan bisa'. Ketemulah di situ, janjian dulu. Saya enggak ada niatan aneh-aneh, niatnya bantu," tuturnya.

Pertemuan keduanya terjadi di depan sebuah minimarket dekat RS Amira Purwakarta pada Senin (6/10) sore. Dari sana, pelaku kemudian mengajak korban ke rumahnya.

Sempat Pinjam Rp 1,5 juta

Saat berbincang di rumah, Heryanto mengaku sempat meminjam uang kepada korban sebesar Rp 1,5 juta. Setelahnya, niatan membunuh itu pun muncul di benaknya.

"Waktu di rumah itu saya sempat pinjam uang Rp 1,5 juta karena posisinya kan saya nggak pegang uang. Dia sempat transfer ke saya. Setelah itu saya mulai kepikiran, rumah lagi sepi. Saya khilaf, Pak," ujar pria yang sudah berkeluarga ini.

Korban, kata dia, dibunuh dengan cara dicekik lantaran tergiur melihat barang berharga yang digunakan korban.

"Saya cekik dari depan, Pak. Awalnya saya nggak niat, tapi faktor ekonomi, saya tergiur sama barang-barang mewah yang (dia) pakai," sambungnya.

Tak berhenti di situ, pelaku juga mengaku memperkosa korban dalam keadaan sekarat. Barang-barang berharga milik korban berupa anting, cincin, kalung, dua HP dan motor pun digasak.

Setelah memperkosa dan membunuh korban, pelaku lalu memasukkan korban ke dalam kardus dan membuangnya di Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur, Purwakarta.

Perhiasan dijual Rp 4 juta

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membakar tas korban yang berisi data pribadi dan menyembunyikan sepatu serta jaket milik korban.

Barang berharga milik korban sudah ia jual senilai Rp 4 juta. Sementara motor korban disembunyikan di sebuah rumah kosong milik kawannya.

"Perhiasan, ada anting, kalung, cincin, udah saya jual. Dapat Rp 4 juta. Motor saya umpetin di rumah kosong punya orang," kata tersangka.

Saat membuang jasad korban, Heryanto mengaku melakukannya sendirian menggunakan mobil rental yang ia siapkan.

"Sendiri pakai mobil, ngerental dari deket rumah. Dimasukin sendiri, dibawa ke Citarum," beber Heryanto.

Meski mengakui perbuatannya, kepada polisi, Heryanto berpesan agar menjaga anak dan istrinya. "Saya titip keluarga saya, Pak, anak saya masih kecil, Pak," katanya.

Sumber: kumparan
Foto: Kolase Heryanto dan Dina Oktaviani/Net

Komentar