Sosok Bripka Abdul Salman, Polisi & Pelatih Paralayang Meninggal saat Bela Tante dari Amukan ASN

- Minggu, 16 November 2025 | 14:00 WIB
Sosok Bripka Abdul Salman, Polisi & Pelatih Paralayang Meninggal saat Bela Tante dari Amukan ASN


J malah berbalik menyerang Bripka LAS dengan menggunakan badik hingga korban tewas.


HA dan FI kemudian lari keluar rumah untuk meminta pertolongan warga.


Hal senada disampaikan FI (20).



FI kepada polisi mengaku awalnya mereka tidur, namun tiba-tiba dibangunkan oleh adiknya.


Dia melihat sang ayah J memukul ibunya HA, dan dia pun berupaya mencegahnya.


Namun, pelaku mengambil pisau dan malah mengejar FI hingga sang anak langsung keluar rumah dan melarikan diri.


Korban Bripka LAS yang sedang tertidur terbangun mendengar keributan.


Bripka LAS mencoba hendak melerai dan mengamankan pelaku.


Namun pelaku yang memegang pisau langsung melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tidak bernyawa.


FI kemudian meminta pertolongan kepada warga sekitar.


Salah satu warga mencoba berdialog dan membujuk pelaku yang mengamuk memecahkan kaca belakang rumah.



Setelah berdialog, warga masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah telah tergeletak berlumuran darah.


Warga langsung menghubungi pihak kepolisian.


Berdasarkan keterangan FI, sang ayah telah sering melakukan penganiayaan terhadap ibunya saat dalam kondisi mabuk.


Menerima laporan warga, unit Resmob Polda Sultra mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).


Sempat terjadi perlawanan dari pelaku yang masih memegang sajam terhadap polisi.


Kemudian, tim melakukan pendekatan terhadap pelaku dan bernegosiasi.


Hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan.


Tim kemudian mengecek ke dalam rumah dan menemukan korban yang sudah meninggal dunia.



Selanjutnya, pelaku yang masih dalam kondisi penuh darah dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk dilakukan pemeriksaan.


Pada pukul 02.30 Wita, piket Ditreskrimum Polda Sultra tiba di  TKP.


Tim Identifikasi Polresta Kendari selanjutnya tiba sekitar pukul 03.00 wita dan melakukan olah TKP.


Sekitar pukul 03.40 wita, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara.


Jarak lokasi kejadian di Lorong Merak, Jalan Budi Utomo, ke RS tersebut hanya berjarak sekitar 3 kilometer (km).


Lokasi kejadian pun tak jauh dari Kantor Wali Kota Kendari, Jalan Abdullah Silondae, hanya sekitar 3,5-4 km atau 7 menit berkendara


Sumber: Tribunnews 


Halaman:

Komentar