Kali ini, bukan hanya parpol yang punya gawe, akan tetapi juga relawan yang berlatar belakang Relawan Jokowi, yang dimotori oleh Projo (Pro Jokowi) dan relawan lainnya yang melingkup ke Istana.
"Nama gerakan itu bernama Musra (Musyawarah Rakyat) yang dikomandoi oleh Budi Arie Setiadi yang menjabat sebagai Ketua Umum Projo dan Wamendes," ungkap Suhadi dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.
Awalnya Musra, lanjut Suhadi, dianggap sebelah mata oleh banyak parpol, namun akhir-akhir ini Musra tidak bisa dianggap enteng atau kaleng-kaleng.
Karena gerakan ini bukan hanya diapresiasi oleh Presiden, akan tetapi menjadi sarana curhat Presiden, seperti yang dilakukan pada, Minggu 14 Mei 2023 di Stadion Utama Senayan pada acara Penutupan Musra.
"Presiden, pada pesan politiknya kepada para relawan yang hadir di acara Musra yang dimulai dari jam 13.00 WIB menyebutkan, jangan salah memilih capes serta cawapres di tahun 2024," tambahnya.
Menurut Suhadi, Presiden ingin menegaskan bahwa beliau pada acara tersebut, sepertinya tidak segaris dengan partai yang menaunginya.
Bukan itu saja, Presiden juga memberi sinyal bahwa Kepala Negara atau presiden bukan hanya petugas partai, dan jurus itu diarahkan juga kepada capres dan cawapres yang akan datang, bukan hanya petugas partai.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid