"Dan kalau memang arahan presiden mengarah ke situ, maka beliau sebagai seorang presiden atau kepala negara yang patut kita acungi jempol," tuturnya.
Kalimat petugas partai yang juga disematkan kepada presiden oleh sang Ketua Umum PDIP, kata Suhadi, tidak serta merta menjadi simbol, akan tetapi justru sebaliknya.
"Presiden dengan segala atributnya hendak menjawab bahwa beliau dalam konteks ketatanegaraan adalah bukan semata-mata petugas partai, akan tetapi menjadi pemimpin bagi semua, tanpa disekat oleh atribut partai," jelasnya.
Dan sikap itu ditunjukan pada acara hajatan relawan Musra, di mana Presiden tidak menjawab teka-teki siapa capres yang akan dipilih.
"Padahal sebelumnya di acara pencapresan Ganjar di PDIP beliau hadir, namun kehadiran itu bukan serta merta menjadi pilihan, itu artinya presiden punya strategi yang sulit dipahami oleh banyak orang, termasuk para relawan."
"Cuma ada satu pesan yang boleh kita petik. Pilihlah pemimpin yang Pro Rakyat, yang mengayomi segaris dengan sang Presiden," pungkasnya. [IndonesiaToday/poskota]
Sumber: poskota.co.id
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026