“Berdasarkan logika PAS, berarti internet, televisi, radio dan media sosial lainnya yang sangat mereka andalkan (terutama Tik Tok) untuk menyebarkan propaganda, harus dilarang juga untuk mempromosikan nilai-nilai tertentu yang tidak mereka setujui,” ujar Shakir.
Menurut dia, konser Coldplay tersebut merupakan peluang ekonomi bagi Malaysia.
“Ada kebutuhan untuk mengakui bahwa selama acara musik oleh artis internasional besar seperti Coldplay, pedagang lokal dapat mencari nafkah dengan jujur di sekitar tempat acara,” kata Shakir.
Ia menambahkan bahwa Malaysia juga berharap adanya turis asing yang ikut menonton Coldplay. Selain Indonesia, Coldplay akan menggelar konser di Malaysia.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut baik band asal Inggris itu melalui video yang diposting di media sosial.
“Coldplay, selamat datang (welcome) ke Malaysia. Mari kita bekerja sama, menjaga lingkungan dan menjaga dunia tetap aman,” kata Anwar yang mengunggah ucapan di Twitter, saat acara KTT ASEAN 2023 digelar di Labuan Bajo, Indonesia pekan lalu.
See you in November! @coldplay pic.twitter.com/ELOGxZWx1q
[IndonesiaToday/Tempo]
Sumber: dunia.tempo.co
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid