Namun dia berpendapat, 3 poros koalisi yang mengusung kandidat capres dan cawapres sama-sama punya akses terhadap instrumen kekuasaan.
"Poros Ganjar-Mahfud diusung oleh partai penguasa, PDIP yang juga punya akses terhadap instrumen kekuasaan. Poros Anies Baswedan juga diusung oleh partai penguasa yakni Nasdem dan PKB yang juga partai koalisi penguasa sekarang," jelasnya.
"Pun begitu dengan poros Prabowo-Gibran, juga diusung oleh koalisi partai penguasa yang diusung oleh Gerindra, Golkar, dan PAN yang ketiganya juga partai koalisi penguasa sekarang," sambung sosok yang kerap disapa Biran itu.
Magister ilmu komunikasi politik lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memperkirakan, ketiga poros pengusung capres-cawapres tengah menggunakan politik saling serang, padahal semuanya sama-sama menggunakan instrumen kekuasaan.
"Tapi seharusnya para elite berupaya menjauhi politik maling teriak maling", sebab era sudah berubah, semua bisa mengawasi. Publik bisa mengawasi, potret kamera media pun ada dimana-mana," demikian Biran.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gusti Purbaya, Calon Pengganti Raja Solo PB XIII yang Mangkat, Pernah Sindir Gibran
Oknum Polisi Bunuh Dosen Cantik di Jambi Gara-gara Cemburu Buta
Budi Arie Bantah Buang Jokowi dari Projo, Merasa Diadu Domba
BGN Belajar Gizi Jangan ke India, Finlandia dan Jepang Jelas-jelas Diakui Dunia