Komunikolog Politik Tamil Selvan: Sangat Tidak Elok Pilih Capres Boneka Partai!

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:20 WIB
Komunikolog Politik Tamil Selvan: Sangat Tidak Elok Pilih Capres Boneka Partai!


Mengingat, seluruh kewenangan mengatur negara Indonesia nantinya akan menjadi transaksional oleh kepentingan politik yang digerakkan oleh pimpinan partai politik (parpol).


Begitu yang disampaikan oleh komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan menanggapi hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada hari ini, Jumat (19/5). 


Di mana hasilnya, dibeberkan alasan dukungan kepada Ganjar Pranowo menurun, salah satunya karena status sebagai “petugas partai”.


Tamil mengatakan, Presiden RI adalah jabatan tertinggi dalam konstitusi Indonesia. Maka, tidak boleh ada jabatan lain yang lebih dari jabatan presiden.


“Hari ini, diksi yang dilontarkan ke ruang publik oleh Megawati Ketua Umum PDIP, yang kemudian menyatakan presiden Jokowi sebagai petugas partai. Dan hari ini Ganjar Pranowo sebagai petugas partai, itu artinya menyiratkan bahwa posisi Ketua Umum PDIP itu lebih tinggi daripada Presiden Indonesia,” ujar Tamil, Jumat (19/5).


Hal tersebut menurut Tamil, menyalahi konstitusi. Bahkan, Tamil mengaku sedih karena publik mendengar hal tersebut hanya menerima dan menganggap sesuatu yang normal.


Selain itu, dosen Universitas Dian Nusantara ini menilai, ketika seorang presiden tidak memiliki otorisasi politik, maka akan tunduk pada perintah politik tersebut.


“Hari ini kita lihat, dengan gampangnya seorang Bambang Pacul di Komisi III yang menyatakan bahwasanya apa, ‘wah kalau mau meminta sesuatu jangan ke kami, kami-kami ini punya bosnya, begitu ditelepon oleh ketua umum kami siap grak’. Nah ini kan hal yang konyol saya kira,” jelas Tamil.


Melihat itu, Tamil menganggap bahwa perpolitikan di Indonesia saat ini sudah tidak ada rasa malu, bahkan etika politik sudah tidak ada. 


Bagi Tamil, seorang calon presiden tidak boleh menjadi boneka partai karena akan memiliki kewenangan mengatur negara.


“Maka saya kira, sangat tidak elok ketika kita memilih calon presiden yang jelas-jelas menyatakan dirinya adalah boneka partai,” pungkas Tamil.


Ganjar Itu Cuma Petugas Partai dan Boneka Oligarki Taipan


Gubernur bermasalah tapi tetap dicapreskan, sebuah penghinaan terhadap para founding fathers kita. Apakah indonesia sudah betul-betul hancur.? Masa kita akan menerima Pemimpin abal-abal yang prestasinya minus ? Apa prestasi Ganjar ?:


1. Selama jadi Gubernur tidak bisa mengatasi kemiskinan di wilayahnya

2. Bertindak arogan dan mengusir warganya sendiri di Wadas

3. Membiarkan banjir menggenang di mana-mana tanpa memberi solusi malah sibuk nyapres ke sana ke mari

4. Sibuk bermedsos dan bertiktok

5. Sibuk dengan pencitraan

6. Sibuk nonton film bokep (video dewasa)

7. Terjerat Kasus korupsi E-KTP yang dihentikan KPK

8. Backing tambang ilegal

9. Melecehkan terhadap suara adzan

10. Cuma petugas partai, “duplikat” Jokowi yang gagal dan boneka oligarki taipan


Indonesia negara besar yang kaya akan sumberdaya alam dan manusia, tapi kenapa harus memilih pemimpin yang moralnya rusak ?


Halaman:

Komentar