NARASIBARU.COM - Gunung Marapi, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, telah mengalami peningkatan status dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga), seperti yang diumumkan oleh Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI pada Selasa, 9 Januari 2023, pukul 18.00 WIB.
Peningkatan status ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi erupsi yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
Oleh karena itu, diimbau agar masyarakat tidak memasuki wilayah yang berada dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi. Langkah pencegahan ini sangat penting untuk melindungi keselamatan semua pihak.
Baca Juga: Anggota DPD RI Buya Muslim M Yatim Perjuangkan Pariwisata Sumbar di Pusat
Gunung Marapi, dengan ketinggian 2891 mdpl, secara administratif terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Dengan catatan erupsi sejak tahun 1807, Gunung Marapi memiliki masa istirahat terpendek kurang dari 1 tahun dan terlama 17 tahun, dengan rata-rata istirahat 3,5 tahun.
Karakter erupsi gunung ini bersifat eksplosif dan efusif, dengan titik erupsi yang tidak selalu terjadi pada kawah yang sama.
Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023, pukul 14:54 WIB. Erupsi tersebut bersifat eksplosif dengan tinggi kolom erupsi mencapai sekitar 3000 meter di atas puncak (5891 mdpl).
Data seismograf merekam amplitudo maksimum sebesar 30 mm dengan durasi erupsi selama 4 menit 41 detik.
Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Selain itu, erupsi juga disertai dengan aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur sejauh 3 km dari puncak.
Hingga saat ini, aktivitas erupsi dan hembusan masih terus dipantau oleh pihak berwenang.
Peningkatan status Gunung Marapi menjadi level 3 Siaga menandakan potensi bahaya yang lebih tinggi.
Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti petunjuk dan informasi resmi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Jokowi Ngaku KKN Tahun 1985, tapi Dokumen yang Diungkap Bareskrim Tertulis 1983 — Mana yang Benar?
Mahasiswa Aceh Desak Presiden Prabowo Copot Tito Karnavian: Pentolan Geng Solo Biang Kerok Masalah 4 Pulau!
INFO! Fakta Baru Terungkap, Kasmudjo Ternyata Bukan Dosen Pembimbing Skripsi atau Akademik Jokowi
Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel