Karakter erupsi gunung ini bersifat eksplosif dan efusif, dengan titik erupsi yang tidak selalu terjadi pada kawah yang sama.
Periode erupsi terakhir dimulai pada tanggal 3 Desember 2023, pukul 14:54 WIB. Erupsi tersebut bersifat eksplosif dengan tinggi kolom erupsi mencapai sekitar 3000 meter di atas puncak (5891 mdpl).
Data seismograf merekam amplitudo maksimum sebesar 30 mm dengan durasi erupsi selama 4 menit 41 detik.
Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Selain itu, erupsi juga disertai dengan aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur sejauh 3 km dari puncak.
Hingga saat ini, aktivitas erupsi dan hembusan masih terus dipantau oleh pihak berwenang.
Peningkatan status Gunung Marapi menjadi level 3 Siaga menandakan potensi bahaya yang lebih tinggi.
Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti petunjuk dan informasi resmi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok