NARASIBARU.COM - Ancaman perang bakal pecah di Asia makin menjadi. Ini bahkan diteriakkan pemimpin bisnis berpengaruh seperti CEO Tesla, Elon Musk dan bos Berkshire Hathaway, Warren Buffet.
Semakin buruknya hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China dan naiknya tensi di Taiwan mendorong potensi konflik. Ini juga diyakini akan berdampak pada Pemilu Presiden AS di 2024.
"Kebijakan resmi China adalah bahwa Taiwan harus diintegrasikan. Seseorang tidak perlu membaca yang tersirat, dia cukup membaca barisnya," kata Musk dalam wawancaranya dengan CNBC International, pekan lalu, dimuat Senin (22/5/2023).
"Jadi saya pikir ada yang pasti, ada beberapa situasi yang tak terhindarkan," tegasnya menambahkan bahwa itu akan berdampak buruk bagi perusahaan mana pun di dunia.
Tesla sendiri bulan lalu mengumumkan rencana untuk membuka pabrik baru di Shanghai. Perusahaan berkomitmen membangun baterai "Megapack" di negeri Presiden Xi Jinping itu.
Hal senada juga diperlihatkan Buffett. Selangkah lebih maju, ia terungkap telah sepenuhnya meninggalkan saham yang baru diakuisisi di perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, yang sebelumnya dibelinya dengan nilai US$4 miliar.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, adalah perusahaan chip terbesar di dunia, yang berbasis di Hsinchu, Taiwan. Ini memproduksi sebagian besar semikonduktor canggih yang digunakan oleh perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Amazon, Google, Qualcomm.
Buffett mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa perselisihan atas Taiwan "tentu menjadi pertimbangan" dalam keputusannya untuk melepas saham selama dua kuartal fiskal terakhir. Dalam laporan analis awal bulan ini, Buffett mengatakan bahwa sementara perusahaan itu "luar biasa", dia telah "mengevaluasi kembali posisinya mengingat hal-hal tertentu yang sedang terjadi.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid