Ogan secara tegas meminta menetapkan batas waktu untuk mendeportasi jutaan pengungsi, termasuk hampir 3,7 juta warga Suriah.
Dia juga mencoba menghentikan oposisi untuk membahas perubahan konstitusi yang dapat mencairkan bahasa yang menekankan pentingnya ke-Turki-an dengan mengorbankan etnis lain.
Namun, Erdogan mengatakan dia tidak akan tunduk pada tuntutan seperti itu.
"Saya bukan orang yang suka bernegosiasi dengan cara seperti itu. Orang-oranglah yang menjadi pembuat raja," katanya dalam wawancara dengan CNN International.
Dalam beberapa hari terakhir, Kilicdaroglu telah menawarkan sentimen anti-migran di Turki, untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Ogan.
Misalnya, Kilicdaroglu baru-baru ini berjanji untuk memulangkan "semua pengungsi" dan mengesampingkan pembicaraan damai dengan PKK jika dia mendapatkan kursi kepresidenan.
Berjuang untuk suara yang tersisa
Jumlah pemilih di putaran pertama sudah sangat tinggi hampir 89 persen di kalangan pemilih di Turki.
Jika Kilicdaroglu ingin membuat 2,5 juta suara antara dia dan Presiden Erdogan, dia harus memenangkan pemilih yang mendukung kandidat ultranasionalis, Sinan Ogan yang berada di urutan ketiga pada putaran pertama dengan 2,8 juta suara.
Tugas itu menjadi semakin sulit ketika Ogan mendukung Erdogan.
Tuntutannya adalah untuk sikap yang lebih keras dalam menangani militan Kurdi dan memulangkan pengungsi Suriah.
Kilicdaroglu telah mengadopsi nada yang lebih keras pada warga Suriah sejak putaran pertama, berjanji untuk "mengusir" semua pengungsi segera setelah dia berkuasa. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Sumber: aceh.tribunnews.com
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026