Duh! JK hingga PDIP 'Serang' Jokowi Soal Mobil Listrik

- Kamis, 25 Mei 2023 | 12:00 WIB
Duh! JK hingga PDIP 'Serang' Jokowi Soal Mobil Listrik

Namun menurut JK, kebijakan mobil listrik di Indonesia masih setengah hati untuk mengurangi emisi. Penyebabnya, energi yang menjadi sumber listrik berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara. Hal ini tentu menghasilkan emisi juga.


"Mobil listrik itu untuk mengurangi emisi kan tapi tiap malam harus dicharge. Jadi saya tergantung ke pembangkit kalau pembangkit kan tetap PLTU, itu hanya berpindah emisi dari knalpot mobil ke cerobong pembangkit uap," sindir JK usai menghadiri seremoni dimulainya pembangunan Gedung A Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jakarta Timur, dikutip Kamis (25/5/2023).


Seharusnya yang tepat adalah proyek mobil listrik harus mendapatkan sumber energi listrik dari pembangkit ramah lingkungan. Salah satunya bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).


Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri turut buka suara mengenai kebijakan mobil listrik yang menimbulkan pro dan kontra di publik.


Menurut Faisal, masyarakat Indonesia pada dasarnya tidak menolak keberadaan kendaraan listrik, khususnya mobil listrik, di dalam negeri. 


Terlebih, ini merupakan sebuah kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi manusia.


"Tidak ada perbincangan atau kritik atas keberadaan mobil listrik, bukan. Kita tidak anti kendaraan listrik sama sekali, rakyat cerdas, tahu ini adalah kemajuan teknologi yang bermanfaat umat manusia, tidak ada keraguan dan tidak ada yang anti mobil listrik," jelas Faisal dalam Diskusi Publik Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dikutip Kamis (25/5/2023).


Namun begitu, Faisal menilai Indonesia harus bisa mengembangkan mobil listrik di Indonesia bersamaan dengan pengembangan Energi Baru Terbarukan di dalam negeri, salah satunya energi surya.


Dengan begitu, kata Faisal, tujuan utama dari percepatan kendaraan listrik di Indonesia yakni pengurangan emisi karbon bisa tercapai jika energi yang digunakan juga merupakan energi bersih.


"Kemudian, kuncinya adalah proporsional. Oke, kalo kita kembangkan mobil listrik kita harus kembangkan dengan kecepatan lebih tinggi adalah energi terbarukan. Namanya energi surya salah satunya," imbuhnya. [IndonesiaToday/cnbc]

Sumber: cnbcindonesia.com


Halaman:

Komentar