TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memiliki cara tersendiri agar tidak terdeteksi oleh aparat TNI-Polri yang melakukan evakuasi pilot Susi Air.
Pilot yang bernama Kapten Philip Mark Mehrtens telah menjadi korban penyanderaan oleh KKB kelompok Egianus Kogoya.
Misi pembebasan atas penyanderaan terhadap karyawan Susi Pujiastuti yang terjadi tiga bulan lalu hingga saat ini masih berlangsung.
Saat ini tim gabungan masih menelusuri keberadaan dari KKB Papua kelompok Egianus Kogoya itu.
Sebab mereka tidak terdeteksi lantaran kerap kali pindah-pindah.
Satgas Damai Cartenz saat ini masih terus mendalami lokasi penahanan pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengatakan bahwa timnya masih terus mencari dan mendalami lokasi di Kabupaten Nduga, diduga tempat pilot Susi Air ditahan.
Baca juga: Ini Kabar Terbaru Misi Penyelamatan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Sejak 3 Bulan Lalu
Baca juga: Respon Gerindra Soal Elektabilitas Prabowo Subianto Salip Ganjar Pranowo Versi Survei Litbang Kompas
"Pencarian terus tidak saja oleh tim Satgas Damai Cartenz, tetapi juga anggota TNI, " kata Kombes Pol. Faizal, melansir dari ANTARA, Senin (22/5/2023).
Hingga kini, kata dia, tim belum bisa memastikan lokasi pilot Philip yang berkebangsaan Selandia Baru ditahan.
Diungkapkan pula bahwa sulitnya upaya pencarian itu disebabkan kondisi geografi wilayah yang harus benar-benar diperhitungkan, termasuk keberadaan KKB di wilayah itu.
Walaupun kondisi alam yang cukup sulit di samping adanya gangguan KKB, dia menegaskan bahwa hal itu tidak menyurutkan upaya TNI/Polri untuk mencari guna membebaskan sandera.
Untuk menghindari aparat keamanan, KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menawan pilot Susi Air sejak 7 Februari itu sering kali berpindah tempat.
"Mudah-mudahan kami segera menemukan dan membebaskan pilot Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB," kata mantan Direskrimum Polda Papua itu.
KKB selain menawan Philip Mark Mehrtens juga membakar pesawat sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Barisan Pemuda Dukung TNI-Polri Tindak Penyandera Pilot Susi Air
Sementara itu, Tak ada ampun untuk KKB Papua, itulah tuntutan para pemuda Papua yang tergabung dalam Barisan Merah Putih (BMP).
Mereka mendukung TNI-Polri melakukan penegakan hukum terhadap KKB Papua, termasuk yang menyandera Pilot Susi Air.
Baca juga: Ini Sosok Pentolan KKB Papua yang Diamankan Tim Gabungan, Terlibat Penembakan TNI dan Polri
Ketua BMP Papua Max Ohee dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan terhitung sudah tiga bulan lebih, upaya pembebasan Pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens, masih belum membuahkan hasil dari KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya yang kerap melakukan aksi teror dan kekerasan terhadap masyarakat setempat.
"Kami orang Papua cinta kedamaian, tapi karena KKB, sehingga orang menilai kami di Papua jahat," katanya, melansir dari ANTARA.
Menurut Max, kekerasan yang dilakukan KKB Papua baik terhadap orang Papua maupun non Papua sangatlah tidak berperikemanusiaan.
�Untuk itu kami para pemuda Papua memberikan pernyataan sikap meminta KKB segera melepaskan pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens,� ujarnya.
Sementara Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Kabiay, mengatakan pihaknya meminta agar penegakan hukum yang dilakukan TNI Polri di Papua harus mengutamakan Hak Asasi Manusia.
�Pilot Susi Air telah datang jauh-jauh dari luar negeri hanya melayani masyarakat Papua, untuk itu tidak ada ampun bagi KKB harus ditindak,"katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mengajak agar kelompok yang berseberangan dengan ideologi untuk kembali ke pangkuan NKRI.
Pasalnya aksi selama ini sudah merugikan semua pihak, salah satu penyanderaan Pilot Susi Air di Kabupaten Nduga dan Aksi Kekerasan enam Pekerja Menara BTS Bakti Kominfo Di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang,Papua Pegunungan.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid