Meneropong Kota Isfahan yang Disebut Pusatnya Nuklir Iran

- Senin, 22 April 2024 | 22:15 WIB
Meneropong Kota Isfahan yang Disebut Pusatnya Nuklir Iran


Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa rezim Tel Aviv meluncurkan tiga peluru kendali di dekat kota Iran itu.


Profil Kota Isfahan


Dikutip dari Britannica, Isfahan merupakan ibu kota provinsi Isfahan dan kota besar di Iran barat. Kota ini terletak di tepi utara Sungai Zayandeh pada ketinggian sekitar 1.600 meter, kira-kira 340 kilometer selatan ibu kota Iran, Tehran . 


Isfahan pertama kali berkembang pesat di bawah Turki Seljuk pada abad 11-12, dan kemudian di bawah kekuasaan Persia Dinasti afavid pada abad 16-18. Selain menjadi ibu kota regional dan provinsi yang penting, Isfahan juga merupakan salah satu pusat arsitektur terpenting di dunia Islam . 


Pada abad ke-5 Ratu Shushan-Dukht, permaisuri Yahudi Yazdegerd, dikatakan telah menetap di sebuah koloni Yahudi di dekatnya di Yahudiyyeh. Setelah penaklukan Arab pada 642, kota ini kemudian dikenal dengan nama daerah Isfahan. 


Isfahan tumbuh makmur di bawah Dinasti Buyid Persia, yang naik ke kekuasaan dan menguasai sebagian besar Iran ketika otoritas sementara khalifah Abbasid menyusut pada abad ke-10.


Toghril Beg, penakluk Turki dan pendiri dinasti Seljuq, menjadikan Isfahan sebagai ibu kota wilayah kekuasaannya pada pertengahan abad ke-11, dan di bawah cucunya yang terkenal Malik-Shah I kota ini berkembang dalam ukuran dan kemegahan.


Setelah jatuhnya Dinasti Seljuk (c. 1200), Isfahan untuk sementara menurun dan dikalahkan oleh kota-kota Iran lainnya seperti Tabriz dan Qazvin , tetapi kota ini mendapatkan kembali posisinya yang unggul selama periode Safavid (1501–1736). 


Pada 1722, Ghilzay Afghan, dipimpin oleh Mahmud, mengalahkan tentara Persia beberapa mil di sebelah timur Isfahan dan merebut kota itu setelah pengepungan lama. 


Isfahan tak pernah pulih sepenuhnya dari peristiwa ini. Selama bertahun-tahun setelahnya, sebagian besar kota hanya tinggal puing-puing, dan populasinya menyusut dibandingkan sebelumnya. Pemulihan dimulai pada masa pemerintahan Reza Shah Pahlevi (1925–1941). Kawasan industri dibangun, dan banyak bangunan bersejarah dipugar.


Fasilitas Militer Iran dan Pusat Nuklir



Halaman:

Komentar