TRIBUNKALTIM.CO - Wacana duet Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024 ditanggapi Partai Gerindra, Muzani sebut ada keruwetan dan kerumitan.
Partai Gerindra nampak keberatan dengan wacana untuk memasangkan sang Ketua Umum Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, gagasan menduetkan Prabowo dan Ganjar pada Pilpres 2024 hanya akan menimbulkan kerumitan.
Saat ini Prabowo diusung sebagai bakal calon presiden 2024 oleh Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Puluhan Ibu-ibu di Tol Jakarta-Merak Gandrung pada Ganjar Pranowo, Minta Foto Bareng
Sedangkan Ganjar diusung menjadi bakal capres 2024 oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) yang melontarkan wacana tentang Presiden Joko Widodo yang masih berupaya untuk mencari jalan memasangkan Prabowo dengan Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang.
"Sebagai sebuah pikiran saya kira tidak ada yang salah, tetapi masalahnya Pak Prabowo sudah dideklarasikan calon presiden oleh Partai Gerindra. Mas Ganjar sudah dideklarasikan sebagai capres oleh Bu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) dan PDIP Perjuangan," kata Muzani usai menghadiri acara Ikatan Keluarga Besar Tegal di Jakarta, Sabtu (27/5/2023), seperti dikutip dari Kompas TV.
Muzani menilai tidak mudah menjelaskan atau meyakinkan kepada para kader serta konstituen masing-masing partai jika gagasan duet Prabowo-Ganjar tetap didorong.
"Ada keruwetan dan kerumitan dalam persoalan ini. Mandat yang diberikan oleh kami sebagai kader Gerindra kepada Prabowo. Calon presiden kalau misalnya Pak Prabowo, Mas Ganjar itu menjelaskannya ke PDIP dan Bu Mega bagaimana?" ujar Muzani.�
"Atau dibalik, wakilnya Pak Prabowo, presiden Mas Ganjar, menjelaskannya kepada komponen dan kader Gerindra bagaimana?" lanjut Muzani.
Baca juga: Jokowi Dinilai Lebih Condong Dukung Prabowo daripada Ganjar, Pengamat: Punya Political Chemistry
Muzani menilai sebaiknya semua pihak saling menghormati aspirasi Partai Gerindra dan PDI-P yang sama-sama mengajukan bakal capres.
"Menurut saya yang paling realistis adalah kita saling menghormati atas semua putusan partai masing-masing terhadap calon presidennya dan menjunjung tinggi saling menghormati," kata Muzani.
Artikel Terkait
Viral 2 Jam Terjebak Macet Parah Jakarta, Turis Korea Ngamuk Sampai Kencing dalam Botol
Hamish Daud Liburan Bareng Sasha Sabrina Alatas ke Bangkok? Dugaan Perselingkuhan Suami Raisa Terkuak
Pengakuan Alumni Seangkatan Gibran: UTS Insearch Cuma Kursus Bahasa Inggris, Bukan Setara SMA
Ahmad Sahroni Sindir Penjarah Rumahnya: Boro-Boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako