Menggemakan retorika anti-LGBTQ yang dilakukan menjelang pencoblosan putaran pertama, Erdogan lagi-lagi mengatakan, "LGBT tidak dapat menyusup" ke partainya, yaitu AKP. Dari pantauan di lini masa Twitter, pidato Erdogan mendapat kecaman dari warganet Eropa dan Barat, tetapi didukung warga Turki.
Sementara itu, kantor berita Anadolu Agency melaporkan, Erdogan dipastikan memenangkan pemilihan ulang atau putaran kedua atas Kemal Kilicdaroglu. Dewan Pemilih Tertinggi menghitung suara yang hampir 100 persen, dengan hasil Erdogan menerima 52,14 persen suara berbanding Kilicdaroglu dengan 47,86 persen.
Dengan torehan itu, Erdogan menyegel kemenangan dan memperpanjang masa pemerintahannya selama 20 tahun untuk lima tahun berikutnya. Dia telah melampaui 15 tahun kepresidenan pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Adapun masa pemerintahan 2023-2028 merupakan yang terakhir kalinya bagi Erdogan merujuk konstitusi yang berlaku Turki. Dia pun menegaskan, "Turki adalah pemenang".
Sumber: republika
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?